RISK AND RETURN

 Assalamu'alaikum wr.wb

hai teman-teman kali ini saya akan membahas sedikit materi yang ada dijudul.

semoga bermanfaat bagi kalian yahh





1.1. Latar Belakang

Ada dua aspek yang perlu di perhatikan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan keuangan khususnya dalam hal investasi. Yaitu tingkat pengambilan (return) dan resiko keputusan keuangan tersebut. Investasi adalah menempatkan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. return atau tingkat pengambilan adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Resiko adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari rata-rata tingkat pengambilan yang diharpkan yang dapat diukur dengan standar devisiasi dengan menggunakan statistika.


1.2. Pembahasan 

    Pembahasan dan Keuntungan (Return)

A. Defenisi Tingkat pengembalian

    Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan intitusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Beberapa pengertian return yang lain:

  • Return on equity
  • Return of capial
  • Return of capital
  • Return on invesmant
  • Return on invested capital
  • Return realisasi
  • Return on network
  • Return on sales
  • Return ekspetasi
  • Total Return 

B. Jenis-Jenis Tingkat Pengembalian
    Ada 2 jenis tingkat pengembalian
  1. Retun Realisasi
        Return realisasi (realized return) bisa diartikan sebagai pengembalian yang telah terjadi. Return realisasi ini dapat menjadi dasar penentu return ekspetasi dan risiko yang akan dialami dimasa yang akan datang.

Jenis pengembalian investasi ini dihitung berdasarkan data pengembalian historis. Return realisasi ini penting karena akan digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dan menjadi tolak ukur untuk mengukur Return ekspetasi dimasa mendatang. 


    2. Return Ekspetasi
       
        Return ekspetasi merupakan pengembalian yang diharapkan akan didapatkan oleh investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan realisasi, jenis ini adalah pengembalian yang belum terjadi. 

Suad Husnan (2005) menjelaskan bahwa tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan keuntungan yang akan diterima oleh investor atas investasinya di perusahaan emiten di masa yang akan datang. Tingkat pengembalian ini sangat dipengaruhi oleh prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang. 


C. Defenisi Risiko
    
    Risiko dapat dikatakan sebagai sesuatu peluang terjadinya kerugian atau kehancuran. Lebis luas, Risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan. Dalam industri keungan pada umumnya terdapat suatu jargon "High risk bring about high return" yang artinya "jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula".



D. Karakteristik Risko

  1. Takut Pada Risko (Risk Avoider)
          Karakteristik ini dimana sang dicision maker sangat hati-hati terhadap keputusan yang diambilnya bahkan ia cenderung begitu tinggi melakukan tindakan yang sifatnya menghindari risiko yang akan timbul jika keputusan diaplikasikan. Karakteristik pebisnis yang melakukan tindakan seperti  ini disebut dengan safety player.


    2. Hati-Hati Pada Risiko (Risk Indefference)

        Karakteristik ini dimana sang decision maker sangat hati-hati atau begitu menghitung terhadap suatu dampak yang akan terjadi jika keputusan di aplikasikan. Bagi kalangan bisnis, mereka menyebut orang dengan karakter seperti ini secara ekstrem disebut sebagai tipe peragu.

    
    3. Suka Pada Risiko (Risk Seeker atau Risk Lover)

        Karakteristik ini adalah tipe yang begitu suka pada risiko. Mereka terbiasa dengan spekulasi dan itu pula yang membuat penganut karakteristik ini selalu saja ingin menjadi pemimpin dan cenderung tidak ingin menjadi pekerja. 

E. Sumber-Sumber Risiko 

    Menurut Eduardus Tandelilin, sumber-sumber risiko adalah:

  • Risiko suku bunga. Naik turunnya suku bunga perbankan akan mempengaruhi keputusan dalam menetapkan keputusannya. Jika suku bunga naik maka publik akan menyimpan dananya di bank seperti dalam bentuk deposito, namun jika turun maka publik akan menggunakan dananya untuk membeli saham. 
  • Risiko pasar. Kondisi  risiko pasar dapat dilihat pada saat fluktuasi pasar, krisis moneter dan resesi ekonomi.
  •  Risiko Inflasi. Saat inflasi daya beli masyarakat turun , sedangkan saat normal saya beli masyarakat naik.
  • Risiko bisnis
  • Risiko finansial
  • Risiko likuiditas
  • Risiko Nillai tukar mata uang
  • Risiko Negara. Berkaitan dengan keadaan politik.

Contoh Perhitungan:
    
Misalnya, kamu mendapatkan 100 unit reksa dana dengan harga masing-masing Rp 110.000,-  ketika nantinya harga unitmu menjadi Rp 125.000,- maka berdasarkan rumus diatas, returnmu adalah:

Jawab:
(Rp 125.000 - Rp 110.000) x 100 = Rp 1.500.000

Maka, apa yang terjadi jika kamu mendapatkan 100 unit reksa dana dengan harga masing-masing Rp 110.000, tapi kemudian harga unitmu menjadi Rp 95.000? 

Menggunakan rumus yang sama, returnmu adalah:

Jawab:
(Rp 95.000 - Rp 110.000) x 100 = Rp 1.500.000



F. Defenisi Risk

    Bila ingin menjadi pegusaha sukses, maka anda harus berani menghadapi risiko. kalimat tersebut dianggap resep untuk menjadi pengusaha dianggap sukses. Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun manajerial.

Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald Ebert, risiko adalah uncertainty abaout future event Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Sim mendefenisikan risiko pada 3 hal:

  1. Keadaan yang mengarah kepada sekumpulan hasil khusu dimana hasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah diketahui oleh pengambilan keputusan.
  2. Variasi dalam keuntungan penjualan atau variabel keuntungan lainnya.
  3. Kemungkinan dari sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau posisi keuangan.
 
G. Mengelola Risiko
    
    Dalam aktivitas yang namanya risiko adalah pasti terjadi dan sulit untuk dihindari sehingga bagi sebuah lembaga bisinis seperti perbankan sangat penting untuk memikirkan bagaimana mengelola risiko tersebut. Dalam mengelola risiko tersebut pada dasarnya ada 2 cara yaitu:

  1. Memperkecil resiko dan 
  2. mengalihkan risiko

Kesimpulan:

Karena harus berhadapan dengan berbagai jenis risiko dari berbagai sumber, tujuan seorang 
investor dalam berinvestasi adalah tentu saja untuk memaksimalkan return dan untuk menghindari risiko.

Salah satu cara untuk mewujudkan ambisi adalah dengan melakukan diversifkasi, agar kamu bisa menikmati hasil yang maksimal. Doversifikasi akan menuntun investor untuk portofolio penanaman dana sedemikian rupa agar dapat meminimlisir risiko namun tetap mendapatkan tingkat pengembalian yang optimal. 

Penjelasan diversifikasi melalui penyesuian portofolio investasi ini juga diperkenalkan oleh Henry Markowitz melalui Teori Portofolio. Ia juga yang membuat petuah "do not put all the eggs in one basket" menjadi sangat populer dan dipatuhi hingga hari ini di dunia investasi.

Itulah pengertian, jenis, serta contoh dari pengembalian investasi yang perlu diketahui banyak orang. Dengan mengetahuinya, kamu setidaknya bisa menjawab pertanyaan dari orang awam seperti apa itu return? Ingay ya, hindrai melakukan investasi hanya di satu instrumen saja


 Daftar Pustaka:

http://galuhyugounipma.blogspot.com/2017/11/bab-8-return-dan-risiko.html

https://ajaib.co.id/apa-itu-return-pengertian-jenis-dan-pengaruhnya/






Komentar

Posting Komentar