Indeks Harga Saham Gabungan, DJIA, Standard and Poor's Index, Indikator Pasar Obligasi, Value Line Index, Index Berbobot Sama

Assalamu'alaikum teman-teman

Kali ini saya akan membahas sedikit materi sesuai dengan yang ada di judul. Semoga bermanfaat untuk kalian yahh





A. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Pengertian Indeks Harga Saham Gabungan

IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan. Secara internasional disebut juga dengan Indonesia Composite Index (ICI) dan ada juga yang menyebutnya dengan IDX Composite. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah cerminan kegiatan pasar modal secara umum. IHSG menggambarkan suatu rangkain informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai pada tanggal tertentu.


Manfaat Indeks Harga Saham Gabungan

Mengamati pergerakan IHSG sangat bermanfaat untuk mengetahui kondisi ekonomi di Indonesia. Ada banyak saham yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan tidak mungkin para investor melihat satu per satu pergerakan saham setiap harinya, di sinilah peran penting IHSG.


Cara menghitung Indeks Harga Saham Gabungan

Rumus IHSG: Indeks = (Nilai Pasar / Nilai Dasar) x 100

Rumus Nilai Pasar: Nilai Pasar = p₁q₁ + p₂q₂ + … + piqi + pnqn


Cara IHSG dapat berfluktuasi

Harga saham sangat terpengaruh dengan kondisi internal dan eksternal perusahaan.

Internal: cashflow perusahaan pada laporan keuangan tercatat minus.

Eksternal: kebijakan pemerintah memberi dampak negatif terhadap sektor perusahaan.

Tentu saja penurunan harga saham juga dapat memengaruhi penurunan poin IHSG.


Istilah-istilah seputar IHSG

  • BEI, Bursa Efek Indonesia merupakan gabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Bursa Efek Surabaya (BES). Dengan tujuan untuk efektivitas operasional dan transaksi, kedua bursa tersebut akhirnya digabungkan dan mulai beroperasi tanggal 1 Desember 2007 sebagai Bursa Efek Indonesia.

  • Saham yang likuid adalah saham yang mudah diperjualbelikan. Dengan kata lain, saham likuid adalah saham yang sering diperjualbelikan. Saham likuid biasanya selalu memiliki antrean pembeli pada harga berapa pun saham ini diperdagangkan.


  • Bubble dalam istilah ekonomi digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga saham yang sangat cepat (bisa dalam beberapa bulan saja). Terkadang harganya sangat tidak wajar, bahkan melebihi dari kondisi fundamental perusahaan. Bubble bisa terjadi karena pasar terlalu percaya pada kondisi tertentu.


  • Fluktuasi, seperti arti fluktuasi dalam KBBI, dalam saham pun, istilah ini berarti naik dan turunnya harga saham. Fluktuasi harga saham bisa terjadi karena adanya mekanisme jual beli saham. Tentu saja ini merupakan hal yang wajar.


  • Portofolio saham berarti kumpulan aset investasi yang berupa saham yang dimiliki perorangan atau perusahaan. Apakah perusahaan juga bisa memiliki saham dari perusahaan lain? Tentu saja bisa. Salah satu perusahaan Sandiaga Uno Saratoga Investama misalnya, yang memiliki saham dari perusahaan lain seperti Adaro, RS Awal Bros, Deltomed, dan lain sebagainya.


  • Likuiditas dalam saham berarti ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi saham diperjualbelikan, likuiditas saham akan semakin tinggi.


  • Buyback, Seperti terjemahan harfiahnya, buyback berarti membeli kembali. Jadi, buyback saham adalah aksi pembelian kembali saham-saham perusahaan yang sudah dilepas ke publik. Buyback dilakukan perusahaan karena beberapa alasan, misalnya untuk memperbesar modal perusahaan. Karena jika saham yang telah dilepas di publik dimiliki kembali ke perusahaan, saham-saham tersebut tidak perlu mendapatkan dividen. Hasilnya, tentu saja, laba bersih perusahaan pun naik. Laba naik, tentu akan membuat investor tertarik, dan saham perusahaan pun ikut naik.


  • Cut loss, tindakan menjual kembali saham yang dimiliki dalam kondisi rugi disebut cut loss. Tujuannya untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Lawan kata dari cut loss adalah hold.


  • Bullish sering kali disandingkan dengan kata bearish yang berarti tren naik dan turunnya harga saham dalam periode tertentu yang ditandai dengan optimisme atau pesimisme para investor di pasar saham.


B. Dow Jones Industrial Average (DJIA)

Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah sebuah indeks di pasar saham yang diciptakan oleh Charles Dow pada tahun 1896. DJIA merupakan sebuah perusahaan yang memiliki saham publik terbesar di pasar berjangka Amerika Serikat. DJIA juga seringkali menjadi tolak ukur atau patokan sebagai ukuran real-time dari kestabilan dan kekuatan ekonomi Amerika Serikat.


Sejarah DJIA

Dow Jones & Co didirikan pada tahun 1882 oleh Charles Dow, Edward Jones dan Charles Bergstresser. Namun indeks rata-rata pertamanya tidak dipublikasikan di Wall Street Journal melainkan dipesaingnya yaitu Customers’s Afternoon Letter. 

Charles Dow memiliki visi untuk menciptakan tolok ukur indeks ini untuk melihat kondisi pasar secara umum dan karenanya akan menolong investor dalam melihat kinerja perusahaan.

Saat ini, DJIA adalah tolok ukur dari saham-saham Amerika yang dianggap sebagai pemimpin dalam ekonomi dan juga ada di Nasdaq dan NYSE. DJIA meliputi 30 perusahaan dengan kapitalisasi besar, yang dipilih secara subjektif oleh editor Wall Street Journal. Sampai saat ini, hanya General Electric yang merupakan bagian dari sejarah awal indeks ini, yang masih masuk ke dalam DJIA. Lainnya telah berubah-ubah.


Mekanisme Dow Divisor

Misalkan ada sebuah saham yang merupakan komponen MLA yang diperdagangkan di harga US$100 tetapi melakukan stock split 2 banding 1, mengurangi harga sahamnya menjadi US$50. Jika angka pembagi tidak berubah, kalkulasi indeks MLA akan meberikan kita angka 95 (US$950/10). Hal ini akan menjadi tidak akurat karena sebenarnya stock hanya merubah harga, bukan nilai dari perusahaan. Untuk mengkompromi hal ini, kita harus menyesuaikan angka pembagi turun menjadi 9.5. Dengan ini, indeks masih akan ada di angka 100 (US$950/9.5) dan akan lebih memberikan gambaran akurat dari indeks saham MLA.


Konversi DJIA ke dalam Nilai Dollar

Bagaimana sebuah saham akan mempengaruhi indeks DJIA, bagi perubahan harga saham dengan angka pembagi (divisor) yang berlaku saat ini. Sebagai ilustrasi, jika saham General Electric naik US$5, bagi dengan 0.14418073, dimana akan menghasilakan angka 34.68.

Metode Perhitungan Indeks Dow Jones

Metodelogi perhitungan indeks Dow Jones dikenal dengan nama metode harga tertimbang. Walaupun bisa menyesuaikan dengan adanya stocks split, kekurangan dari metode ini adalah tidak memberikan cerminan bahwa perubahan US$1 untuk saham dengan harga US$10 lebih signifikan (dalam hal persentase) daripada perubahan US$1 pada saham dengan harga US$100.


C. Standard and Poor's Index

Pengertian Standard and Poor's Index

Standard and Poor Index atau yang umum dikenal sebagai indeks S&P adalah indeks saham paling populer dan termasuk yang terbesar di Amerika Serikat, selain NASDAQ Composite dan Dow Jones Industrial Average. Indeks pasar saham adalah indikator mengenai kekuatan ekonomi suatu negara. Di AS, ketiga indeks saham tersebut adalah yang paling banyak memutar pasar saham.


Kerja Indeks Standard and Poor's

Pada 2012, Standard & Poor’s kembali melakukan gebrakan. Standard and Poor Index selanjutnya menggabungkan operasi indeksnya dengan Indeks Dow Jones untuk memimpin pasar industri ini. McGraw-Hill Cos. membeli S&P ada 1966 dan pada 2016 McGraw Hill Financial mengganti namanya menjadi S&P Global.


D. Indikator Pasar Obligasi

Penjelasan Indeks Pasar Obligasi

Direktur Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan kondisi pasar hari ini diperkirakan menguat terbatas. Hal itu, dilatarbelakangi tensi geopolitik yang meningkat sehingga ruang penguatan harga surat utang menjadi lebih sempit.  Oleh karena itu, dia merekomendasikan agar investor memilih wait and see. Adapun, indikator pasar yang harus dicermati yakni pergerakan harga di rentang 50 basis poin hingga 75 basis poin.


E. Value Line Index

Penjelasan Value Line Index

Jumlah total perusahaan dalam Indeks Komposit Garis Nilai berada di dekat 1681, dan terdiri dari perusahaan yang sama dengan The Value Line Investment Survey, tidak termasuk dana tertutup. Indeks Komposit Garis Nilai memiliki dua bentuk, Indeks Komposit Geometris Garis Nilai atau Indeks Komposit Aritmatika Garis Nilai. Jumlah perusahaan dalam Indeks Komposit Garis Nilai berfluktuasi berdasarkan faktor-faktor termasuk: penambahan atau penghapusan daftar perusahaan di bursa itu sendiri, merger, akuisisi, kebangkrutan, dan keputusan cakupan yang dibuat oleh Garis Nilai untuk Indeks Gabungan Garis Nilai.


F. Indeks Berbobot Sama

Penjelasan Indeks Berbobot sama

Dua metode untuk menghitung indeks harga berbobot adalah metode Laspeyers dan metode Paasche. Keudanya berbeda hanya pada periode yang digunakan untuk pembobotannya. Metode laspeyers memaki bobot periode-acuan: artinya harga dan jumlah awal barang-barang digunakan untuk mencari perubahan persen pada akhir periodenya, entah dalam harga atau jumlah yang konsumsinya, bergantung pada persoalannya, metode Paasche memaki bobot tahun-sekarang.


Komentar